Infolinks In Text Ads

Kapan Ibu Hamil Harus Periksa Kandungan?

obat ampuh kelenjar getah bening

Kehamilan adalah momen yang tak ternilai harganya. Maka, mulai dari perencanaan, pemilihan dokter, hingga pemeriksaan berkala, haruslah dipersiapkan dengan matang. Namun, pemeriksaan pun harus dilakukan secara efisien. Apa dan kapan saja ibu hamil perlu melakukan pemeriksaan rutin? Setiap usia kehamilan tentu membedakan interval pemeriksaan yang harus dilakukan.
Dr Bramundito, SpOG, dokter spesialis kebidanan dan kandungan RS Pondok Indah, menerangkan pemeriksaan wajib yang harus dijalani ibu hamil, ketika menjadi pembicara dalam seminar “Antenatal Care untuk Antisipasi Risiko Kehamilan” di Ritz Carlton Hotel, Kamis (26/9).

1.  Kunjungan pertama
Dilakukan sedini mungkin sejak ibu diketahui mengandung. Kunjungan pertama meliputi:
- Anamnesis, yaitu proses pengumpulan informasi mengenai kondisi ibu yang dilakukan dengan wawancara.
- Pemeriksaan fisik.
- USG (ultrasonografi) untuk mengetahui posisi kehamilan.
- Pemeriksaan laboratorium.
Sejak awal kehamilan, nutrisi ibu pun harus diperhatikan. “Nutrisi yang baik adalah syarat mutlak untuk pertumbuhan janin yang baik. Kebutuhan per hari adalah 2300 kkal, disertai komposisi diet yang seimbang,” papar Bramundito.
Selain itu, kalsium pun harus ditambah untuk memenuhi kebutuhan janin serta membentuk cadangan kalsium ibu. Begitu juga zat besi yang harus dibutuhkan untuk pertumbuhan janin dan mempertahankan hemoglobin ibu.

2. Kunjungan berikutnya
Setelah pemeriksaan pertama, interval kunjungan selanjutnya sebaiknya dilakukan setiap empat minggu sekali hingga kandungan berusia 28 minggu. Sementara mulai dari kandungan berusia 29 hingga 36 minggu, pemeriksaan sebaiknya dilakukan setiap 2-3 minggu sekali.
“Lewat dari minggu ke-36, kandungan sudah harus diperiksa setiap seminggu sekali,” ujarnya. Pada usia kehamilan 36 minggu, umumnya proses persalinan sudah bisa diramalkan.
Pada setiap kunjungan tersebut, yang akan dilakukan adalah:
-  Mengukur tekanan darah.
-  Mengukur berat badan, protein dan glukosa urin.
-  Mengecek ukuran uterus.
-  Mengecek bunyi jantung dan gerakan janin.
-  Mengecek kontraksi.
-  Mencegah agar tak terjadi perdarahan dan pecah ketuban.

http://www.tabloidnova.com/

0 komentar:

Posting Komentar